Dengan berharap maghfirah dan hidayah-Mu, kuarungi hari, kulewati masa, kususuri lorong-lorong kehidupan, berharap terdampar di negeri kebahagiaan. Kan kulabuhkan semua asaku di sana. Alhamdulillah, kini telah ada seorang hamba yang mengiringi langkahku. Bersamanya kuarungi bahtera kehidupan. Bersamanya kulewati rintangan. Bersamanya pula kurangkai masa depan. Ya Rabbi… sungguh perjalanan kami di dunia tiadalah berarti tanpa petunjuk-Mu. Setitik amal kamipun takkan berarti tanpa ridha-Mu. Di setiap hembusan nafas kami, setiap tetes darah dan keringat kami, ada do’a dan harapan yang terus mengalir. Kami malu kepada-Mu, Rabbku… ketika alam dan segenap makhluk bertasbih memuji-mu, kami terus saja terlena dengan dunia. Tak sadar maut mengintai setiap saat, pemutus setiap khayal dan kenikmatan. Di sana jasad terkubur, tubuh terbujur, jiwa merintih pilum berharap syafaat datang menjelang. Namun…, kemana lagi kalbu mengadu, sementara dulu sering melalaikan-Mu, melupakan firman-Mu, meninggalkan ajaran-Mu. Duh, malang nian nasib diri. Hanya penyesalan yang tersisa. Ya Rabbi… hindarkanlah kami dari penyesalan tak berujung. Jadikanlah sisa umur kami bertabur amal dan kebajikan.
Alhamdulillah, setelah lama dicari, potongan nasehat yang dulu pernah dibuat oleh isteri saya ini bisa ditemukan kembali... Semoga dengan ditulisnya sepotong nasehat ini di blog ini bisa terus tersimpan dan mengingatkan saya di setiap saat.
Alhamdulillah, setelah lama dicari, potongan nasehat yang dulu pernah dibuat oleh isteri saya ini bisa ditemukan kembali... Semoga dengan ditulisnya sepotong nasehat ini di blog ini bisa terus tersimpan dan mengingatkan saya di setiap saat.
Post a Comment