Recent Posts

Recent Comments

FAJRI 99.3 FM


Tinggal Click

Jualan Buku Tanpa Modal

Sudah Gratis, Tok Cer lagi

smadav antivirus indonesia

Hidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan Prof. Dr. Ahmad Jainuri, dosen pasca sarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya kepada www.hidayatullah.com. Menurut pakar masalah radikalisme ini, aksi yang dilakukan pihak aparat seharusnya aksi rahasia. Tapi anehnya berubah menjadi aksi publik dengan peliputan media yang berlebihan. Pertunjukan demonstratif itulah yang dinilai menimbulkan sejuta tanda tanya.
“Aksi intelijen kan aksi sangat rahasia. Sedangkan, dalam kasus penggerebekan Noordin kemarin sangat demonstratif, ” ujarnya.
Tidak hanya itu, dosen yang memperoleh guru besar berkat makalahnya berjudul “Terorisme dalam Wacana Kontemporer Islam: Akar Ideologi dan Tuntutan Aksi”, ini juga mempertanyakan tindakan aparat yang cenderung terburu-buru.
“Kenapa polisi mesti memuntahkan banyak peluru dan penggerebekan selama 18 jam. Bukannya densus 88 memiliki alat canggih untuk mendeteksi hal itu,” imbuhnya.
Menurutnya, jika dideteksi dan dianggap tidak berbahaya, seharusnya tersangka bisa ditangkap hidup-hidup dan bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Apalagi, katanya Noordin M Top sudah lama dicari. “Kenapa pihak kepolisian tidak mengangkap hidup-hidup Noordin dan mengorek informasi darinya,” pungkasnya.
Lebih jauh, menurutnya, biasanya dalam teori gerakan radikalisme, tindakan terorisme biasanya sengaja direkayasa oleh pihak tertentu untuk sebuah kepentingan.
Jainuri juga mengatakan, kenapa selama ini, Densus 88 tidak bisa menangkap Noordin M Top. Padahal, memiliki alat dan persenjataan canggih.
“Masa tidak bisa menangkap Noordin M Top, padahal, memiliki alat canggih,” ujarnya.

0 komentar

Post a Comment

Yuk.Ngeblog.web.id

Pengikut Seiman

Pesan Tulisan


ShoutMix chat widget