Di sini kami mencari kematian, kemenangan hanya di sisi ALLOH.
Saat anda tertidur dalam kehangatan selimut daging-daging manusia Bosnia,
dalam kesejukan atap-atap runtuh Chechnya,
dalam kelembutan kehormatan wanita Afgan,
dalam mimpi indah daratan Palestina,
dalam buaian dongeng rakyat Irak.
Kami merayap mencari mati. Kami tidak ingin tidur. Kami takut dengan
kesenangan dunia, kami takut seperti anda, kelak menjadi tamak. Tamak
pada kesenangan semu, tamak pada kesombongan, tamak pada kebohongan.
Kami haus darah. Darah anda, teriakan kesakitan anda, kekalahan anda,
kerugian anda dan ketakutan anda; semua itu menjadi penghibur kami,
penghibur kesepian kami, pengisi waktu kami. Sebelum kami berjumpa
dengan Robb kami, dengan membawa bendera kemenangan.
Kami yakin Rabb kami penuhi janji, kami yakin Al Qur`an benar adanya,
kami yakin sabda Rasululloh, kami yakin Islam akan selalu berkibar dan
menyebar serta menjadi yang terbenar.
Setiap tetes darah kami di sini, adalah janji syurga dan kemenangan
akhirat semakin mendekat. Setiap peluh keringat kami di sini, adalah
yakin membersihkan tanah Islam yang telah ternajisi tapak-tapak kaki
anda. Pekikan kami adalah lagu-lagu suci, pengagung yang Teragung.
Setiap kali membaca puisi di atas saya selalu merasakan gejolak di dalam hati... antara malu dan rindu... malu, karena selama ini ternyata saya tidak memiliki satu peranpun yang bisa dibanggakan di hadapan Allah swt sebagai bukti pengorbanan saya untuk agama yang saya cintai ini. Padahal di luar sana, ada satu-dua orang yang mereka tidak saya kenal namanya, dimana tempatnya, siapa ibu bapaknya, namun dengan segenap keikhlasan, mereka mampu mengerahkan segala apa yang mereka miliki demi mempertahankan kehormatan Islam, memperjuangkannya sekalipun harus melumurinya dengan tetesan darah. Itu semua, mereka korbankan demi memberikan satu bukti pada Allah swt bahwa mereka layak untuk menyandang gelar "Ansharullah".
---------------------------------------------------------------------------
Rindu... rindu sekali jiwa ini untuk segera terbang... menuju kancah perjuangan layaknya tempat mereka berjuang... Malu... malu sekali jiwa ini karena sampai saat ini hanya mampu terus menerus meratapi kekerdilan jiwa yang takut untuk berjuang...
Allahumma... Allahumma... Ya Allah tegakkanlah jiwa ini... teguhkanlah kaki ini untuk suatu hari dimana Engkau perjumpakan aku dengan mereka... Aamiin.
January 13, 2009 at 3:53 AM
@Abu SK
Tetep berjuang mas untuk Islam... Saya juga terkadang seperti itu... malu kalau gak berbuat untuk agama ini...
Salam Kenal yah... dari AW
January 13, 2009 at 8:15 PM
Salam kenal juga yaa..dari H A
hik hikz
Oh ya.., blog ini Oks juga, bagus buat 'The Bujang Statuses'