Recent Posts

Recent Comments

FAJRI 99.3 FM


Tinggal Click

Jualan Buku Tanpa Modal

Sudah Gratis, Tok Cer lagi

smadav antivirus indonesia

Jika Rasulullah saw pernah bersabda, "Perumpamaan seorang muslim dengan muslim lainnya adalah satu tubuh. Bila satu sakit, maka yang lain merasakannya juga." Maka, layakkah pada hari ini kita semua masih bisa tertawa, atau tersenyum sementara saudara-saudara kita di Palestina sedang mengalami cobaan yang begitu dahsyat. Anak-anak dan Orang tua menjadi korban pembantaian Zionis la'natullah 'alaih.
Sekalipun dia bukan seorang muslim, saya yakin, orang itu akan miris jika harus melihat apa yang terjadi di Gaza sana. Hal ini terbukti dengan maraknya aksi-aksi demo yang dilakukan oleh negeri-negeri barat yang menentang aksi biadab yang dilakukan oleh teroris Israel.
Apalagi bila dia seorang muslim. Seharusnya bisa lebih merasakan kesedihan dan duka yang lebih mendalam, karena dia seorang muslim, karena dia merasakan penderitaan di dalam tubuhnya.
Selain itu, memang sudah tanggungjawab seorang muslim untuk membantu sesama muslim lainnya. Dengan apapun, dia harus membantu saudaranya, sekalipun dengan hanya tidak tertawa sebagai rasa peduli terhadap saudaranya.
Sudahkah datang kepada kita kabar tentang Shalahuddin Al-Ayubi, seorang pahlawan Islam? Pada beberapa waktu, Beliau terlihat tidak pernah menampakkan senyuman, ketika ditanyakan alasannya, maka Beliau rhm menjawab dengan jawaban yang mengagumkan, "Bagaimana aku bisa tertawa, sementara Al-Quds tertahan." Maka lihatlah wahai orang-orang yang gemar bercanda dan tertawa.
Lihatlah kemudian, bagaimana Shalahuddin dan bala tentaranya masuk membebaskan Al-Quds dari cengkraman serigala Salibis. Itu semua karena mereka mampu melepaskan segala belenggu kesenangan pribadi, demi membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah dan dibantai oleh orang-orang kafir.
Lantas bagaimanakah dengan kita? Kita sungguh jauh dengan generasi terdahulu. Kita malah bersorak-sorai ketika saudara-saudara kita dibantai di Gaza sana! Benarkah demikian? Ya... Lihat saja ketika awal tahun baru kemarin... kebanyakan kita, yaitu ummat Islam di Indonesia menyambut pembantaian tersebut dengan "takbiran-takbiran" terompet.
Pantaskah kita bergembira ria sementara anak-anak kecil Palestina sedang menangis sambil memanggil-manggil ibunya yang sedang tergeletak di sampingnya? Pantaskah kita menghambur-hamburkan uang hanya untuk merayakan satu perayaan yang sebenarnya itu adalah perayaan para penyembah dewa matahari, sementara ribuan kaum muslimin di Gaza sedang kehabisan obat untuk sekedar menghilangkan rasa sakit dari tubuh mereka?

Hmm... Ya sudah... sepertinya saya belum pandai berkata-kata untuk sekedar membuat nurani ummat Islam di negeri ini tergugah, apalagi untuk membuat mereka tergerak. Saya hanya berusaha untuk membantu dengan apa yang saya bisa... saya baru berusaha untuk menulis dan mudah-mudahan ada manfaatnya... Tetapi, jika memang tulisan ini belum bisa menggugah, maka biarkanlah gambar-gambar di bawah ini yang berbicara:













0 komentar

Post a Comment

Yuk.Ngeblog.web.id

Pengikut Seiman

Pesan Tulisan


ShoutMix chat widget